Keistimewaan, Tata Cara dan Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah

Pada Sabtu, 8 Juni 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan masuknya bulan Dzulhijjah 1445 H, salah satu bulan mulia dalam agama Islam. Bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan besar dalam amalan dan ibadah. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah puasa sunnah pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.

Menurut hadits Rasulullah, puasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah memiliki keistimewaan yang luar biasa. Satu hari puasa pada periode ini nilainya setara dengan satu tahun berpuasa dan satu malam ibadah dianggap setara dengan ibadah pada malam Lailatul Qadar. Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau hari Arafah, dapat menghapus dosa selama dua tahun.

Selain itu, puasa sunnah Dzulhijjah juga mempunyai keutamaan lain, yaitu hari pembebasan dari siksa neraka. Pada hari Arafah, Allah SWT membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak daripada hari-hari lainnya.

Tata cara puasa sunnah Dzulhijjah juga dijelaskan dengan detail. Waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Tanggal 8 dikenal sebagai puasa Tarwiyah dan tanggal 9 sebagai puasa Arafah. Puasa dilakukan dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan menjauhi hal-hal yang membatalkan puasa.

Bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadha bersamaan dengan puasa sunnah Dzulhijjah. Niat puasa sunnah Dzulhijjah dilakukan pada malam hari sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Selain itu, jika seseorang lupa niat puasa pada malam hari, boleh membaca niat siang harinya sebelum tergelincir matahari.

Dengan memperbanyak amalan ibadah pada bulan ini, diharapkan umat Islam dapat meraih berkah dan keutamaan yang Allah janjikan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Semoga puasa sunnah Dzulhijjah menjadi amal yang diridhai Allah SWT dan mendekatkan kita kepada-Nya.

Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah 

Berikut adalah lafal niatnya:   

1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah 


نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.


2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah).


نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.


3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) 


نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.


Sebagaimana puasa sunnah lainnya, yang memperbolehkan orang yang lupa niat puasa pada malam hari, boleh membaca niat siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:


1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah  


نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.


2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah) 


نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.


3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)  


نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.

sumber: NU Online

Bagikan

Survei Calon Bupati Ideal untuk Kabupaten Kuningan

Loading...